DESEMBER INI Tanggal di ponselku tiba‑tiba berubah tanggal satu. ‘Desember.’ Rasanya seperti kau hadir tanpa permisi, membawa dingin yang aku rindu. Ada se…
Melihat yang Tidak Ada Aku butuh lenganmu Aku terbangun, basah oleh sesuatu yang bukan air, tetapi lebih asin dari laut yaitu air mata. Aku berenang dalam diam, menuju tepi…
Bagaimana Agar Puisi Kita Bernyawa Banyak penulis pemula bertanya-tanya mengapa puisiku terasa datar, sedangkan puisi orang lain terasa hidup, mengguncang, dan seolah punya jiwa? P…
Ketika Nama Tak Lagi Bisa Disebut: Membaca Stilistika Taufiq Ismail Taufiq Ismail Ada yang menahan di dada setiap kali membaca puisi “Aku Belum Bisa Menyebutmu Lagi.” Barangkali karena Taufiq Ismail …
IRONI Malam-malam, bisik-bisik kudengar dari meja-meja, membicarakan dana-dana, yang mengalir berputar-putar di antara mereka-mereka. Dan ingat-ingat dulu…
KOPI Kenapa aku minum kopi. Untuk menahan datangnya mati. Dalam tiap uapnya ada jeda antar detik agar aku sempat berpikir lagi. Kan kuajarka…
Jika Maut Datang Jika maut datang, katakan padanya: "tunggu sebentar." Aku sedang menerima tamu, sepuluh menit saja. Jika maut datang, katakan padanya: &qu…
Melati Putih Beraroma Mawar Merah Angin datang menerbangkan melati putih ber’aroma mawar merah. Lalu ia tumpahkan isi dadanya di pematang sawah yang menumbuhkan padi huma, hijau men…
Dingin dan Panas Malam ini dingin, Dingin itu menusuk tulangku, Memakan Sumsumku, Seketika tulang itu patah, dan aku pun terjatuh, tak mampu untuk berjalan lagi. Aku …
Ayah Bunda Pagi merangkak perlahan dengan sinar yang lembut, Di antara doa yang selalu kau bisikkan tanpa henti, Langkah kecilku belajar dari segala yang kau a…
Gadis di Rimba Rinjani Cerpen ini merupakan cerita yang diadaptasi dari puisi berjudul: 'Ingin Sunyi Rimba Rinjani' oleh: arsantanaya a.k.a maliksiz (Click Here)
Terluka (Puisi) Dibawah merupakan puisi-puisi yang kutulis saat libur hari raya Idul fitri, jika ada yang ingin menyalin atau menggunakan teks dibawah mohon izin ke …
Selamat Tinggal Guru (Puisi) Guru Izinkanlah kami meneteskan air mata ini Izinkanlah kami menggenggam tangan lembutmu Izinkanlah kami memahami keikhlasanmu Izinkan pula, kami men…