Melihat yang Tidak Ada
Aku butuh lenganmu
Aku terbangun,
basah oleh sesuatu yang bukan air,
tetapi lebih asin dari laut yaitu
air mata.
Aku berenang dalam diam,
menuju tepi kolam air mata ini,
yang tak kutahu berasal dari siapa.
Ataukah ini air mataku sendiri,
yang tak pernah sempat kutangisi?
Di sana,
tergeletak seorang perempuan.
Rambutnya kusut seperti malam yang tak selesai,
dan tubuhnya...
tidak bergerak.
Aku mendekat.
Aku berlutut.
Aku memberikan napas buatan
seperti yang pernah diajarkan di sekolah,
walau aku lupa siapa gurunya,
atau kelas berapa waktu itu.
Aku menunggu.
Tidak ada gerakan.
Tidak ada denyut.
Tidak ada “ya.”
Perlahan, aku tahu
dia telah mati,
mengapa dia ada di sini?
Siapa yang menenggelamkannya?
Siapa yang mengundangnya ke kolam ini?
Lebih jauh lagi
kenapa aku juga disini?
Aku bingung.
Aku benar-benar bingung.
Tetapi sebelum aku sempat menyelesaikan pikiranku
dua detik kemudian,
suara gelas pecah menghantam kesadaranku,
seperti letusan kecil dari dunia lain.
Dua detik setelahnya,
semuanya gelap.
Dan dalam gelap itu,
tiba-tiba aku bisa melihat.
Aku melihat diriku.
Melihat tubuhku.
Melihat kepalaku yang terjatuh,
ke lengan perempuan itu, menidurinya..
Aku ingin berteriak,
tetapi bahkan tenggorokanku
tak lagi milikku.
Yang tersisa hanya satu kalimat,
yang terus menggaung di antara ruang kosong:
"Aku butuh lenganmu, sebagai bantalku."
Kursi Kosong di Dalamku
Aku duduk,tapi kursinya tak ada.
Yang menopangku hanya sebuah kenangan
dan bayangan rupa lututmu yang tak kembali.
Aku bicara,
tapi suara itu tertahan
di tenggorokan yang tak kuakui sebagai milikku.
Aku menoleh ke belakang kudapati
diriku sedang menatapku,
dari masa lalu yang lebih bahagia
dan lebih dusta.
Luka bernama kamu
Aku menemukan sebuah suratdalam saku jaket yang sudah lama tidak kupakai.
Tulisannya milikku,
tapi aku tidak pernah ingat pernah menulisnya
Isinya hanya satu kalimat:
“Maaf, aku menyayangimu terlalu pelan dan dalam.”
Aku melipatnya kembali,
dan menyelipkannya di sakuku
agar aku tidak bisa mengingatnya lagi.
Mataram, Juli 2025
