2025

DESEMBER INI

Tanggal di ponselku tiba‑tiba berubah tanggal satu.  ‘Desember.’ Rasanya seperti kau hadir tanpa permisi,  membawa dingin yang aku rindu. Ada se…

Jalan Pulang

"Eyn (baca: ein), kamu gak pulang kampung?" tanya begitu banyak orang kepadaku. Sudah sepuluh tahun aku tidak pernah pulang. Bahkan me…

Kenapa aku menggunakan Chrome

Aku sering ditanya, “Kenapa sih masih setia pakai Google Chrome? Kan katanya boros RAM, boros tenaga, boros iman.” Dan setiap kali pertanyaan itu mun…

Melihat yang Tidak Ada

Aku butuh lenganmu Aku terbangun, basah oleh sesuatu yang bukan air, tetapi lebih asin dari laut yaitu air mata. Aku berenang dalam diam, menuju tepi…

IRONI

Malam-malam, bisik-bisik kudengar dari meja-meja, membicarakan dana-dana, yang mengalir berputar-putar di antara mereka-mereka. Dan ingat-ingat dulu…

KOPI

Kenapa aku minum kopi. Untuk menahan datangnya mati. Dalam tiap uapnya ada jeda antar detik agar aku sempat berpikir lagi. Kan kuajarka…

Jika Maut Datang

Jika maut datang, katakan padanya: "tunggu sebentar." Aku sedang menerima tamu, sepuluh menit saja. Jika maut datang, katakan padanya: &qu…

Dingin dan Panas

Malam ini dingin, Dingin itu menusuk tulangku, Memakan Sumsumku, Seketika tulang itu patah, dan aku pun terjatuh, tak mampu untuk berjalan lagi. Aku …

Ayah Bunda

Pagi merangkak perlahan dengan sinar yang lembut, Di antara doa yang selalu kau bisikkan tanpa henti, Langkah kecilku belajar dari segala yang kau a…

Gadis di Rimba Rinjani

Cerpen ini merupakan cerita yang diadaptasi dari puisi berjudul: 'Ingin Sunyi Rimba Rinjani' oleh: arsantanaya a.k.a maliksiz (Click Here)

Yang Tak Terucap

"Yiq, tolong ambilin pulpen itu," seruku, meminta tolong agar Yiqa mengambilkan pulpenku yang jatuh ke sebelah kakinya. Ia mengambilnya sep…

Terluka (Puisi)

Dibawah merupakan puisi-puisi yang kutulis saat libur hari raya Idul fitri, jika ada yang ingin menyalin atau menggunakan teks dibawah mohon izin ke …