Di Pulau Lombok, masyarakat Sasak punya istilah yang sudah sangat melekat dalam kehidupan mereka, yaitu "begawe". Kalau denger kata ini, jangan langsung mikir soal kerjaan aja, karena begawe di Sasak itu lebih dari itu. Selain merujuk ke pekerjaan sehari-hari, begawe juga punya makna mendalam tentang kebersamaan dan gotong royong. Budaya ini sudah jadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat Sasak, baik di dalam aktivitas rutin maupun acara-acara besar yang melibatkan banyak orang.
Begawe Sebagai Pekerjaan Sehari-hari
Secara umum, begawe di Sasak bisa dibilang merujuk ke semua jenis pekerjaan, terutama yang dilakukan dalam keseharian. Sebagian besar orang Sasak itu hidup dari bertani. Jadi, begawe tani seperti ngolah sawah, nanam padi, dan merawat tanaman adalah aktivitas yang sering dilakukan. Ini bisa dibilang pekerjaan yang jadi andalan buat memenuhi kebutuhan hidup.
Tapi nggak cuma bertani, masyarakat Sasak juga banyak yang jadi pedagang atau pengrajin. Mereka bikin kerajinan tangan khas Sasak, kayak tenun ikat atau anyaman bambu. Jadi, begawe ini bukan cuma tentang mencari uang, tapi juga soal melestarikan budaya dan keterampilan yang udah diwariskan sejak dulu.
Begawe dalam Kegiatan Sosial dan Adat
Selain pekerjaan, begawe juga erat kaitannya dengan kegiatan sosial yang melibatkan banyak orang. Di Sasak, kebersamaan adalah hal yang sangat dihargai. Nah, salah satu contoh jelasnya adalah di acara adat, seperti pernikahan atau khitanan. Orang-orang di Sasak itu bakal langsung turun tangan untuk bantuin segala persiapan acara. Mulai dari masak-masak, nyiapin dekorasi, sampai ngurusin tamu yang datang, semua dikerjakan bareng-bareng.
Yang keren, di Sasak itu nggak ada yang merasa terbebani. Karena prinsip begawe itu ngajarin kalau setiap orang punya peran yang penting dalam menyukseskan acara. Jadi, semua orang ikut merasa punya tanggung jawab.
Begawe sebagai Simbol Kebersamaan
Bedanya begawe di Sasak dengan pekerjaan biasa adalah nilai kebersamaan yang ada di dalamnya. Dalam setiap kegiatan begawe, ada semangat untuk saling bantu dan mendukung satu sama lain. Nggak cuma soal kerjaan, tapi juga tentang hubungan sosial yang lebih erat.
Masyarakat Sasak percaya bahwa kerja bareng itu bikin ikatan sosial mereka makin kuat. Dengan gotong royong, mereka nggak cuma suksesin acara atau pekerjaan, tapi juga terus melestarikan tradisi yang udah ada. Begawe adalah cara mereka menunjukkan solidaritas dan kebersamaan, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam upacara adat yang mereka anggap penting.
Begawe dalam Kerajinan dan Kesenian
Selain acara sosial, begawe juga terlihat jelas dalam kerajinan dan kesenian khas Sasak, seperti tenun ikat. Membuat tenun ikat itu bukan sekadar kerjaan, tapi juga tentang melestarikan seni dan tradisi yang sudah ada sejak lama. Banyak orang Sasak yang terlibat dalam proses pembuatan kerajinan ini. Dari yang bikin tenun, yang nyuci bahan, sampai yang jualin, semuanya ikut ambil bagian. Bahkan, sekarang kerajinan Sasak mulai punya peran besar dalam perekonomian karena begawe ini nggak cuma menghasilkan karya seni, tapi juga jadi sumber pendapatan.
Kesimpulan: Begawe yang Mempererat Tali Persaudaraan
Jadi, begawe di Sasak itu nggak cuma tentang kerja atau aktivitas fisik, tapi juga tentang kebersamaan dan gotong royong. Ini adalah tradisi yang sangat dihargai karena bisa menjaga ikatan sosial antar warga. Melalui begawe, masyarakat Sasak nggak cuma bekerja untuk diri mereka sendiri, tapi juga untuk kepentingan bersama. Mereka saling bantu, menjaga tradisi, dan memperkuat hubungan sosial, menjadikan begawe sebagai bagian penting dalam kehidupan sehari-hari mereka.