"Siapa diantara kalian yang berpuasa hari ini," tanya beliau.
"Ya Rasulullah, semalam aku tidak berniat puasa," sahut Umar, "maka hari ini aku tidak puasa."
Rasulullah kemudian mengangguk pada Umar, lalu memutar pandangannya kepada Abu Bakar. Yang ditatap menunduk malu.
"Semalam aku memang tidak berniat puasa, namun pagi ini saya puasa. Insya Allah."
"Alhamdulillah," tukas Rasulullah, "lalu siapa diantara kalian yang pagi ini telah menjenguk orang sakit?," tanya beliau.
"Aduh Rasulullah," ujar Umar, "kami belum keluar sejak kami shalat tadi, bagaimana biasa ada yang telah menjenguk orang sakit?" para sahabatnya yang lain membenarkan Umar dengan anggukan dan gumaman.
"Adalah saudara kita Abdurrahman bin Auf sakit, wahai Rasulullah" tukas Abu Bakar tersipu-sipu, "maka dalam perjalanan ke masjid tadi aku mampir sejenak untuk menjenguknya."
Rasulullah kembali bertahmid dan mengangguk anggukan kepalanya, "dan siapa jugakah yang hari ini telah membari makan fakir miskin?"
"Kami semua berada disini sejak shalat tadi," kembali Umar menyambut duluan, "kami belum sempat melakukan dermadan sedekah, ya Rasulullah." Kali ini, Umar berkata sambil melirik Abu Bakar. Tampak lelaki kurus jangkung ini memelengkungkan tubuhnya hingga wajahnya nyaris tak terlihat. Harap-harap cemas Umar menanti Abu Bakar bicara. Tapi agaknya kali ini Abu Bakar juga bungkam. Suasana jadi sunyi.
"Bicaralah wahai Abu Bakar!" tiba tiba sang nabi memecah memcah keheningan.
Abu Bakar menunduk, "aku malu, ya Rasulullah," katanya celingukan seperti orang tertuduh yang tidak bisa mengelah. "Memang tadi diluar masjid kulihat seorang fakir sedang duduk menggigil di genggaman putraku Abdurrahman ada sepotong roti. Maka kuambil ia dan kuberikan pad lelaki kelaparan itu."
"Alahmdulillah," kata sang Rasul takjub.
Didalam salah satu riwayat disebutkan Rasulullah bersabda, "barangsiapa yang melakukan itu semua, maka ia masuk Syurga."